Teknik menempel tisu atau servietten yang berasal dari Jerman bukan sekadar hobi dan mengisi waktu senggang tetapi juga bernilai bisnis. Tiga bersahabat, Elizabeth Mia Lukman, Siana Dinata dan Adhika bahkan sejak tiga tahun silam telah menjadikan kerajinan tangan fungsional itu sebagai pengisi pundi-pundinya.
Menurut Mia, usaha kerajinan tangan itu dirintis sejak tahun 90-an dan mulai serius sejak 2003. Kini karya Mia dan rekannya telah memiliki pangsa pasar sendiri meski terbatas pada kalangan menengah ke atas.
Tisu untuk kerajinan ini dipadukan dengan bahan-bahan lain seperti kayu dengan terakota atau rotan. Pada prinsipnya, menurut Mia, pengerjaannya tidak susah. Cuma butuh kesabaran. Karena tisunya berasal dari lapisan paling atas dan sangat tipis. “Kalo buru-buru bisa robek,” kata Mia. Sementara alat pendukung lainnya antara lain lem, gunting, kuas dan cutter.
Lainnya